Senin, 23 November 2020

Sayuran Organik dan Non-organik, Apa Sih Bedanya?

Permintaan bahan pangan organik semakin meningkat karena banyaknya masyarakat yang lebih memilih bahan pangan jenis ini. Oleh karena itu, tidak heran banyak jenis sayuran organik yang dipasarkan di pasar-pasar tradisional ataupun pasar modern. Sebenarnya, apa perbedaan sayuran organik dan non-organik?

Sayuran organik adalah sayuran hasil dari budidaya pertanian organik tanpa menggunakan bahan atau zat kimia. Dengan demikian, dapat menghasilkan bahan pangan yang sehat karena tanpa bahan kimia, bergizi tinggi, dan tak merusak lingkungan di sekitarnya, khususnya tanah atau lahan pertanian.

Pada intinya, sayuran organik dan non-organik memakai teknik yang nyaris sama. Akan tetapi, yang membuat perbedaan sayuran organik dan non-organik, yakni terletak pada pemakaian pupuk.

Teknik budidaya sayuran organik bahan-bahan dasar yang dipakai memiliki sifat yang aman dan tak merusak lingkungan atau alam. Ini karena bahan dasar pembuatan pupuk atau pestisidanya dari bahan-bahan alam. Sementara, pupuk organik banyak memakai bahan-bahan yang dibuat dari zat kimia sehingga proses atau waktu panen tanaman bisa lebih cepat.

Perbedaan sayuran organik dan non-organik dapat ditinjau dari beberapa faktor, di antaranya proses persiapan dan pemilihan bibit atau benih pada teknik budidaya sayuran organik bersumber dari tanaman alami. Sementara, pada teknik budidaya sayuran non-organik bibitnya bersumber dari hasil persilangan genetik atau rekayasa.

Selain itu, proses pengolahan tanah pada budidaya sayuran non-organik kebanyakan memakai mesin traktor hingga tanah menjadi padat dan akibatnya organisme tanah mati. Sementara, pada teknik budidaya organik, tanah diolah sedikit sekali hingga organime tanah masih tetap bisa hidup dan mengurangi risiko kerusakan tanah.

Proses persemaian teknik budidaya organik dilakukan dengan cara alami tidak dengan memakai pestisida, sedangkan budidaya non-organik dilakukan dengan penggunaan pestisida berbahan kimia.

 

Sayuran Organik dan Non-organik, Apa Sih Bedanya?

Permintaan bahan pangan organik semakin meningkat karena banyaknya masyarakat yang lebih memilih bahan pangan jenis ini. Oleh karena itu, tidak heran banyak jenis sayuran organik yang dipasarkan di pasar-pasar tradisional ataupun pasar modern. Sebenarnya, apa perbedaan sayuran organik dan non-organik?

 Sayuran organik adalah sayuran hasil dari budidaya pertanian organik tanpa menggunakan bahan atau zat kimia. Dengan demikian, dapat menghasilkan bahan pangan yang sehat karena tanpa bahan kimia, bergizi tinggi, dan tak merusak lingkungan di sekitarnya, khususnya tanah atau lahan pertanian.

Pada intinya, sayuran organik dan non-organik memakai teknik yang nyaris sama. Akan tetapi, yang membuat perbedaan sayuran organik dan non-organik, yakni terletak pada pemakaian pupuk.

Teknik budidaya sayuran organik bahan-bahan dasar yang dipakai memiliki sifat yang aman dan tak merusak lingkungan atau alam. Ini karena bahan dasar pembuatan pupuk atau pestisidanya dari bahan-bahan alam. Sementara, pupuk organik banyak memakai bahan-bahan yang dibuat dari zat kimia sehingga proses atau waktu panen tanaman bisa lebih cepat.

Perbedaan sayuran organik dan non-organik dapat ditinjau dari beberapa faktor, di antaranya proses persiapan dan pemilihan bibit atau benih pada teknik budidaya sayuran organik bersumber dari tanaman alami. Sementara, pada teknik budidaya sayuran non-organik bibitnya bersumber dari hasil persilangan genetik atau rekayasa.

Selain itu, proses pengolahan tanah pada budidaya sayuran non-organik kebanyakan memakai mesin traktor hingga tanah menjadi padat dan akibatnya organisme tanah mati. Sementara, pada teknik budidaya organik, tanah diolah sedikit sekali hingga organime tanah masih tetap bisa hidup dan mengurangi risiko kerusakan tanah.

Proses persemaian teknik budidaya organik dilakukan dengan cara alami tidak dengan memakai pestisida, sedangkan budidaya non-organik dilakukan dengan penggunaan pestisida berbahan kimia.

Minggu, 22 November 2020

 


Yuk, Biasakan Konsumsi Sayuran Organik Mulai Sekarang!

Pola hidup sehat saat ini banyak diterapkan oleh masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi sayuran organikBahkan, kini mengonsumsi makanan organik sedang tren di kalangan masyarakat.

Meskipun demikian, banyak juga masyarakat yang enggan beralih mengonsumsi makanan organik. Selain harganya yang memang lebih mahal, beberapa orang juga lebih sering berolahraga secara teratur menghindari mengonsumsi makanan organik.

Sebenarnya, banyak penelitian yang telah membuktikan bila makanan organik lebih sehat dibanding makanan konvensional. Ada beberapa alasan penting yang membuat makanan organik lebih sehat dibanding makanan konvensional.

Berikut beberapa alasan kenapa Anda harus mencoba mengonsumsi makanan organik:

Anti oksidan

Hasil beberapa studi telah menunjukkan anti-oksidan yang berasal dari makanan organik yang memiliki efek dominan pada tubuh. Penyebabnya adalah tidak adanya bahan kimia dalam makanan.

Tidak mengandung pestisida

Salah satu alasan utama mengapa orang memilih sayuran organik tidak ada pestisida di dalamnya. Untuk melindungi tanaman dari hama, makanan biasanya mengandung pestisida sehingga tidak layak dikonsumsi.

Rasa lebih enak

Makanan organik terasa lebih enak dari makanan konvensional. Hal ini disebabkan oleh cara produksi organiknya. Makanan organik juga dijual lebih segar makanan non-organik yang dibekukan.

Rasa lebih alami

Bahan kimia berbahaya tidak digunakan dalam pertanian organik. Karena itu, ada sedikit polusi tanah dan udara sehingga lebih aman untuk jenis makanan yang kaya nutrisi ini.



Kiat-kiat Menghasilkan Sayuran Organik Berkualitas

 Sayuran organik saat ini sudah hampir dilirik oleh semua orang. Hal ini dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat yang sudah mulai menyadari bahwa teknik pertanian konvensional sebenarnya kurang tepat dan justru lebih sehat dengan menerapkan pertanian organik. Permasalahan yang kerap ditemui oleh petani organik adalah tampilan sayur yang tidak sebagus hasil tani konvensional dan beberapa permasalahan lain. Berikut ini kiat sukses menghasilkan sayuran organik yang berkualitas.

Berikan tanaman pagar

Anda bisa menggunakan tanaman pagar berupa tagetes, mimba, cengkih, lamtoro, dan srikaya. Warna bunga tagetes yang kuning bisa menghalau hama thrips. Secara alamiah hama atau serangga lebih tertarik pada bunga berwarna kuning. Hal ini sangat berguna untuk melindungi sayuran dari serangan hama sehingga tanaman bisa tumbuh dengan subur.

Berikan tambahan nutrisi

Anda harus memberikan tambahan nutrisi secara rutin, yaitu sekali dalam sepekan berupa kotoran kambing yang diberi pakan organik. Pupuk kandang yang dihasilkan dari kambing yang diberikan pakan organik berguna untuk mencegah kontaminasi kandungan kimia di dalam kotoran kambing.

Mendapatkan kotoran kambing seperti itu memang agak sulit. Masih sangat jarang peternak yang menerapkan peternakan organik pada kambing. Jika ada pun, jumlahnya masih sedikit. Pekebun bisa menagtasinya dengan memelihara sendiri hewan ternak yang diberi pakan organik sehingga kotoran yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sendiri.

Gunakan pestisida nabati

Penggunaan pestisida nabati jauh lebih aman untuk mengatasi masalah hama dan penyakit. Misalnya, untuk mencegah cendawan Phytophtora infestans penyebab busuk, Anda bisa menggunakan tomat, 100 gram kapur sirih, dan 10 gram belerang yang dilarutkan dalam satu liter air panas.

Setelah dingin, tambahkan tembakau, cabai rawit, bawang putih sebanyak 1 kg, dan 2 liter air bersih. Fermentasikan larutan selama 2—3 malam. Dua liter fermentasi dicampur dengan 20 liter air bersih untuk mengendalikan cendawan.

  


Deretan Sayur dan Buah Ini Sangat Baik Untuk Kesehatan Ginjalmu

Salah satu organ tubuh yang penting adalah ginjal. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan racun dan juga membersihkan darah. Jika ginjal tak berfungsi dengan baik, maka sistem tubuh yang lain juga akan terpengaruh.

Untuk menjaga kesehatan organ tubuh yang satu ini ternyata cukup mudah Ladies. Kamu bisa mengonsumsi berbagai buah dan juga sayur yang sehat. Apa saja sih? Intip ulasan lengkapnya di sini yuk.

  • Buah-buahan berry seperti  stroberi, kranberi, rasberi dan bluberi, memiliki nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan ginjal. Buah-buahan ini memiliki zat anti-inflamasi yang dapat mengurangi inflamasi dan meningkatkan fungsi tubuh untuk mengeluarkan sisa makanan.
  • Paprika merah juga memiliki manfaat yang baik untuk ginjal. Kandungan vitamin A, C, dan B6, asam folat dan serat tinggi di dalamnya bisa menjaga kesehatan ginjal dan mencegah beberapa jenis kanker. Selain itu paprika juga rendah potasium.
  • Kecambah seperti kacang hijau dan tauge, juga merupakan bahan makanan yang sangat baik untuk dikonsumsi. Kecambah dapat membantu membersihkan ginjal dan mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal.
  • Sayur kubis juga sangat baik untuk ginjalmu. Kubis dapat meningkatkan fungsi ginjal, dan dikenal sebagai obat nautal untuk memperbaiki dan menutrisi ginjal.
  • Bawang bombay tak cuma sedap untuk bahan masakan. Bawang bombay digunakan untuk mengobati batu ginjal secara alami, serta membantu membersihkan dan mengeluarkan racun dari dalam ginjal.


Nah Ladies, mulai sekarang masukkan berbagai sayur dan buah yang sehat ini ke dalam menu makananmu setiap hari ya. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu.

Sayuran Organik dan Non-organik, Apa Sih Bedanya? Permintaan bahan pangan organik semakin meningkat karena banyaknya masyarakat yang lebih m...